Sejak sering belanja online jadi makin terbantu dengan adanya I-banking.. Baru2 ini daftar I-banking BCA. Karena agak susah kalo mau transfer dari bank lain ke BCA.. Coba2 transfer dari BNI ke BCA via I-banking.. Ternyata udah bisa lhoo via online banking BNI... masuknya bukan ke transfer online ya, tapi ke menu kliring,. ada 2 pilihan, LLG atau RTGS.. Kalo transfer ke BCA ke Bank Lain pake LLG, kena biaya 5000 rupiah, tapi baru sampe ke rekening penerima paling cepat keesokan harinya.. Kalo pake RTGS kena biaya 25rban, bisa sampe di hari yang sama...
Blog yang secara pribadi saya tujukan untuk menyimpan sekaligus berbagi ilmu, pengalaman, dan hikmah yang saya dapat. Mudah-mudahan bisa menjadi salah satu jalan kebaikan.
Jumat, 28 Juni 2013
Minggu, 05 Mei 2013
Toilet Training
Usia Faiz 2 tahun 7 bulan saat mulai toilet
trainig. Itu juga nenek nya faiz yang mempelopori toilet training. Karena saya
masih bekerja ya jadi yang banyak berperan melatih faiz ya neneknya.. Untung neneknya faiz ulet dan telaten. Benar
juga si, kalau tidak mulai dilatih toilet training nanti kita juga yang susah.
Rencananya kan Faiz mau ikut PAUD sekitar bulan Agustus. Trus bulan September
Insyaallah adeknya faiz lahir, jadi beli popoknya ganti buat adeknya faiz.
Memang awalnya sulit. Faiz dalam sehari
beberapa kali ngompol. Alhamdulillah neneknya faiz sabar.. Untuk awalan, Faiz
tidak pake popok di pagi-sore hari saja, sedangkan untuk malam harinya tetap
pake popok. Di hari pertama toilet training kita amati jam Faiz pipis. Ternyata
sekitar 3-4 jam sekali. Jadi di hari pertama itu ya repot memang, harus
mengepel ompolnya Faiz. Hari kedua mulai faiz diajak ke kamar mandi tiap 3-4
jam sekali. Sambil dibilang “ayo faiz pipis”, “Faiz kalo mau pipis bilang yah”.
Memang perlu sabar banget. Pernah Faiz
dan nenek bermain air dulu di kamar mandi, setelah sekitar 10 menit di kamar
mandi baru faiznya mau pipis. Tapi kadang udah lama main di kamar mandi, eeh
gak pipis2 juga. Malah Faiz pipis di kamarnya.. Kalau hari Sabtu-Minggu, saya
yang melatih Faiz toilet training. Harus sering-sering diingatkan, “Faiz
sekarang gak pake popok ya, kalo mau pipis bilang”. Lalu tiap 2 jam sekali
bilang “Faiz mau pipis?, ayo ke kamar mandi”. Kalo kira-kira kakinya Faiz
membuat gerakan seperti mesudah nahan pipis, langsung aja copot celana paksa
dan dibawa ke kamar mandi.
Alhamdulillah, sekarang Faiz sudah bisa bilang
kalau mau pipis, tapi yah tetap aja harus sabar. Karena sekarang Faiz udah tau
cara nahan pipis, jadi hanya mau ke kamar mandi kalau udah kebelet banget. PR
selanjutnya adalah membuat Faiz mau poop di WC. Karena selama ini Faiz gak mau
kalo di suruh poop di WC. Jadi nunggu pake popok dulu..
Ayo Bunda.. Tetap SEMANGAT!!
Rabu, 27 Februari 2013
Lima Imunisasi Lengkap (L I L)
Alhamdulillah.. Faiz sudah berusia 2,5 tahun
dan imunisasi wajibnya sudah lengkap (Lima Imunisasi Lengkap). LIL sebenarnya
program dari Kementerian Kesehatan. Agar Imunisasi dasar atau wajib mudah
diingat. Walaupun jujur saya sering lupanya, Alhamdulillah ada buku Anak
Hermina Podomoro, jadi status imunissai anak bisa dipantau dari buku tersebut.
Berikut Jadwal pemberian Lima Imunisasi yang
diwajibkan pemerintah:
- BCG : diberikan pada saat bayi baru lahir
- Hepatitis B : diberikan sebanyak tiga kali. Yang pertama diberikan beberapa hari setelah lahir, yang kedua saat bayi berusia 2 bulan, dan yang ketiga pada rentang usia bayi 3-6 bulan
- Polio : diberikan sebanyak 6 kali. Yang pertama diberikan beberapa hari setelah bayi lahir, yang kedua diberikan saat bayi berusia 2 bulan, yang ketiga diberikan saat bayi berusia 4 bulan, yang keempat diberikan pada bayi berusia 6 bulan, yang kelima saat bayi berusia 18 bulan, dan yang keenam diberikan saat anak berusia 5 tahun.
- DPT : diberikan sebanyak 6 kali. Yang pertama diberikan saat bayi berusia 2 bulan, yang kedua saat bayi berusia 4 bulan, yang ketiga saat bayi berusia 6 bulan, yang keempat saat bayi berusia 18 bulan, yang kelima saat anak sudah berusia 5 tahun. Yang keenam diberikan saat anak berusia 12 tahun.
- Campak : diberikan sebanyak 2 kali. Yang pertama diberikan saat bayi berusia 9 bulan, yang kedua saat anak berusia 6 tahun.
Selasa, 19 Februari 2013
Bubur Jagung Manis Keju
Bubur Jagung Manis Keju
Si kecil sempat gak doyan makan.. Akhirnya
searching menu makanan yang simple tapi penuh gizi.. Setelah sedikit
modifikasi, jadilah bubur jagung manis keju. cara buatnya mudah. Alhamdulillah
setelah jadi, bukan Cuma si kecil yang doyan, tapi tante serta nenek kakeknya
juga doyan.. Silahkan dicoba..
1 buah jagung manis, pipil, haluskan
1 buah jagung manis, pipil
350 ml susu cair
25 gr gula pasir (atau sesuai selera)
50 gr keju cheddar parut
1 sdt tepung maizena, larutkan dengan 2 sdm air
Cara membuat :
1. Masukan susu cair, jagung manis halus dan jagung pipil, gula pasir ke dalam panci. Nyalakan api,
masak sambil terus diaduk hingga mendidih
2. Masukkan setengah bagian keju parut dan larutan maizena, aduk rata dan masak hingga mengental. angkat. Sajikan bubur jagung dengan taburan keju parut
Puding Coklat Susu
Puding Coklat Susu
Resep super gampang buat para Bunda yang super
sibuk..
Bahan:
500 ml susu cair putih plain
1 bungkus agar-agar / puding coklat
200 gr gula pasir (atau sesuai selera)
Cara membuat:
campur susu cair, gula, agar-agar ke dalam
panci. Masak hinggga menddidih. Tuang ke dalam cetakan. Dinginkan. Sajikan.
Minggu, 20 Januari 2013
Cara Mudah Mendeteksi Boraks dalam Makanan
Waktu nonton TV, ada liputan tentang somai
yang mengandung boraks.. Duuh serem ya bund. Kayaknya jadi bingung, mau jajan
takut ada boraksnya, mau masak, takut tahu atau ikannya dikasih boraks. Akhirnya browsing cari cara mudah mendeteksi
boraks dalam makanan. Alhamdulillah nemu artikel bagus. Saya share ya sama
bunda lainnya di sini. Artikelnya saya
dapat dari tempo.co.
TEMPO.CO, Jember -- Dua orang murid Madrasah Aliyah Miftahul Ulum Desa Suren, Kecamatan Ledokombo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, menemukan cara praktis mendeteksi kandungan boraks pada beragam jajanan anak yang biasa dijual di sekolah. Karya Siti Fatimah dan Wasilatul Akmariah, murid kelas II/IPA, itu menyabet juara I lomba karya ilmiah yg digelar Direktorat Jenderal Pendidikan Kementerian Agama RI.
Akmariah menuturkan kertas indikator yang mereka buat itu menggunakan kertas saring yang dipotong kecil-kecil (1 x 3 sentimeter). Potongan kertas saring itu lantas direndam dalam larutan kunyit selama 5 menit.
Kertas itu lantas dikeringkan pada tempat yang tidak terkena sinar matahari secara langsung, untuk menghindari terdegradasinya senyawa kurkumin dari kunyit, yang bisa menyebabkan hilangnya sifat asli senyawa tersebut. "Sampel makanan yang dipilih dihaluskan dan diletakkan dalam pelat tetes. Jika kertas indikator berubah menjadi merah, makanan itu positif mengandung boraks," katanya.
Hasil penelitan dan uji sampel makanan terhadap cilok, mi, tempura, dan tahu yang biasa dijual di beberapa sekolah di Kecamatan Ledokombo didapatkan bukti makanan itu positif mengandung boraks. "Sedangkan pada jajan tempura masih relatif aman jika dikonsumsi karena tidak terjadi perubahan warna pada kertas indikator," kata dia menuturkan. “
Mudahkan Bunda cara nya. Saya tuh niat banget
mau bikin kertas indikatornya. tapi sampai sekarang belum sempat beli kertas
saring nya. Sebenarnya kertas saring itu dijual di berbagai toko kimia,
misalnya Toko Kimia Titi Murni di Salemba, tapi saya belum sempat ke sana..
Bunda yang udah berhasil bikin kertas indikator
boraks bisa share disini yaa....
Langganan:
Postingan (Atom)
Blog Design by Gisele Jaquenod